Penantian Yang Berujung Dengan Sebuah Pelajaran .

Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Kembali Bercerita .

.
.
hayy , Pernah kah kalian jatuh cinta  ?
Apakah cinta itu salah ?
Tidak , karena cinta itu anugrah .

Berkumpul Keluarga Besar ,, yaa berawal dari berkumpul keluarga aku merasakkan perasaan yang tak biasa , saat aku melihat sosok lelaki berabadan tegap itu . Dia adalah anak dari Om Rafi yaitu Abang Angkat Ibuku.
Detakan jantung yang tidak karuan,ketika dia menatapku dengan senyuman khas dari bibirnya ,.
seketika itu aku di kagetkan dengan suara berat "Hayy , brin ? Udah agak medingan dari yang kemarin" sapa lelaki dengan suara berat itu ,. saat itu detak jantungku semakin cepat , aku mencoba membuang perasaan ini jauh-jauh agar tidak ada grogi yang terlihat dari gerak gerik ku .
"Hayy , kak rayhan ini bikin kaget saja -__- Apaan yang agak mendingannya kak ? " jawabku dengan wajah kesal.
"Kamu sih ,, dikit dikit melamun,  kayak orang dewasa aja yang banyak pikiran" kak rayhan menjawab dengan nada ejekkan
"Ih , kakak .... Aku kan sekarang udah gede, masa' kakak masih nganggep aku kayak anak kecil sih :( umurku sekarang udh 18 tahun tau !!." jawab ku dengan nada bete'
"Iyaa , tapikan ... "Aku langsung memotong dia berbicara .
"eitss,, jawab dlu pertanyaan aku !! maksud, aku udah agak mendingan dari yang kemarin apa ?  Aku bertanya dengan kepo .
"Oh itu , maksud kakak kamu sekarang lebih cantik degan mengenakan hijab " pujinya dengan singkat
"Iyaa dong , dulu kan aku masih kecil kak . kakak juga kok " kembali memuji
"Haha dulu kan kita sama-sama dekil , Sekarang kamu makin cantik dan kakak makin cakep " Jawaban  dengan sangat Pd .
"Ciee yang lagi memuji diri sendiri ,. Tapi emang iya sih " Jawabku dengan berharap agar dia nggk Ngefly .
"Kamu harus akuin itu , karena  bisa jadi suatu saat nanti aku menjadi calon imam mu " Katanya dengan wajah sok meyakinkan
Ya Allah , Apa ini bukan mimpi ? apa ini kenyataan bahwa dia berkata seperti itu ? dan Apakah cinta ini terbalas ?
Tiba-tiba dia menyadarkan ku dari lamunan ku .
"Hahahaaha ,, Jangan di masukin kehati.,Kakak cuma bercandaaa doang" Seketika itu aku seperti jatuh karena terbang yang terlalu tinggi .
"Haha kak ? aku mau kekamar dlu yaa ? aku ngantuk sekali " responku dengan wajah lelah .
"yaaah,, jangan pergi dlu dong brin ? kakak ngk ada kontak kamu ni , id line kamu apa ? " panggilan itu menghentikan langkah kaki ku .
"SabrinaFendira" jawab ku tanpa membalikkan tubuh kebelakang lagi
Sesampainya di pintu kamar aku sudah tidak bisa menahan isak tangis yang ku tahan dari tadi . Aku pun langsung menumpahkan tangisanku di atas tempat tidur abu-abuku .
Ketika terbangun aku tersadar suara adzan ashar mengajak umat muslim untuk melaksanakan kewajibanya .
Saat aku hendak keluar di atas meja belajarku kudapati sebuah bingkisan . aku memalingkan wajahku untuk keluar kamar dan berwudhu .
aku baru tersadar ternyata keluarga-keluarga ku sudah kembali kerumah masing-masing termasuk kak rayhan dan keluarganya .
Tiba-tiba seorang wanita menghetikan langkahku sambil berkata " sabrina ? keluarga Om Rafi (ayahnya kak rayhan) pindah ke Brussels  karena om rafi dapet tugas disana dan rayhan kuliah di jerman, besok kamu ikutan kan nganter keluarga Om Rafi kebandara ? " Tanya ibuku 
Aku kaget saat itu , perasaan yang tak karuan karena harus melepaskan kak rayhan . Huh , baru aja tangisin dia karena kejailannya  , eh ini bener-bener tangisin dia lagi karena aku harus kehilangan 
aku melanjutkan wudhu dan sholat seraya aku berdo'a kepada Allah 

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Mungkin Jarak ini sebagai ujian agar aku dan dia bisa saling memperbaiki diri dan mempersiapkan diri menuju Ridho-Mu . Aamiin Ya Rabb 

                                                               >>>>^<<<<

Keesokkan harinya aku sangat Bingung dalam memilih antara mengantarkan keluarga Om Rafi atau Mentoring . Sampai akhirnya aku menolak ajakan ibuku dan memilih untuk Mentoring ,. 
Saat mentoring ada terbesit pertanyaan di pikiran ini , Apakah dia benar-benar akan pergi ke ibukota belgia tersebut ? Akankah dia kembali lagi ? berapa lama dia disana ? Apakah dia akan merindukanku ? 
Cepat-cepat aku lupakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada gunanya itu . 
Aku langsung beristighfar tanpa sengaja aku beristighfar dengan suara yang lumayan terdengar di kelompokku . Seketika itu aku benar-benar salah tingkah. karena pada saat itu Murobbi ku sedang menceritakan kisah percintaanya Fatimah azzahra dan Ali bin Abi thalib .
beberapa menit pun berlalu dan mentoring hari ini pun selesai dengan banyak sekali pelajaran yang didapatkan .
Aku dan teman" ku pulang bersama sambil mengendarai sepeda . 
Disepanjang perjalanan aku mendengarkan cerita" mereka dan aku memilih untuk bungkam karena aku sangat malu untuk bercerita tentang perasaan ini kepada mereka, bagiku perasaan ini adalah aibku .
Sesampainya dirumah , Assalammualaikum ibu ? "ucapku sebelum memasuki rumah . "Waalaikumsalam nak ? kamu udah pulang ? "jawab ibuku sambil berjalan ke arahku . 
"iya bu , aku udah pulang dari mentoring di Masjid Al-Fatih . Oiya, ibu jadi antar Om Rafi dan keluarganya ke bandara ? " Tanyaku sambil menyalami ibu .
"Jadi dong nak, Oiya Om Rafi sekeluarga nitip salam , katanya "Assalammualaikum" dan ada titipan surat nih " Jawab ibu dan memberikan sebuah amplop kepadaku .
"Waalaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh , Semoga mereka baik" aja yaa disana ya bu ? , surat ? untuk sabrina bu ? dari siapa bu ? " tanyaku dengan penasaran.
"Aamiin Ya rabb , itu surat untuk Sabrina Fendira kalau dari siapanya sih menurut ibu kamu bisa baca sendiri " Sambil berlalu kedapur .
"Hehe , Terimakasih bu " Dengan menahan malu aku langsung bergegas kekamar . 
Sesampainya di kamar aku langsung membuka surat yang di amplopnya bertuliskan from : Kak Ray .
"idih sok" ray namanya mah , mentang" mau tinggal disana" Bicaraku sendiiri .

Surat itu bertuliskan :
Kamu tunggu aku ya brin ? dan aku harap selama kita saling menunggu ,kita harus lebih mendekatkan diri kita kepada Allah .

Hanya itu saja isinya , dan aku bertekad untuk menunggu dia kembali lagi.
Aku langsung menyimpan surat itu di dalam laci ku , dan saat ingin menyimpan aku teringat akan sesuatu bingkisan yang terletak diatas meja belajarku.
Aku langsung bergegas untuk mengambil bingkisan yang membuatku penasaran itu . ketika aku membukanya, ku dapati sebuah Al-Qurán dan kertas kecil bertuliskan nama To : Orang yang aku harap hatinya hanya tertaut Pada-Mu.
Aku hanya tersenyum membaca tulisan di ketas kecil itu , Dan aku menyimpan surat dan bingkisan itu kedalam laciku .
               
                                                                      >>>>^<<<<

4 tahun kemudian.
Aku sangat ingin melupakan hal itu dan aku mencoba menyibukkan diri seperti Kekampus , Majelis , Panggilan Dakwah , dan Bertemu dengan si soleh dan solehah di yayasan Penghapal Al-Qurán sebagai pemberi Motifasi kepada mereka .
aku sangat menikmati kesibukkan ini , sibukku bukan hal yang membuatku merasa jauh dengan sang Maha Pencipta .
Sepulangnya aku dari suatu Majelis , aku menyempatkan diri untuk pulang kerumah ,. 
Sesampainya di depan Rumah , aku merasa rumah ku sangat ramai "mungkin ibu sedang ada tamu "bisikku dalam hati , aku mempercepatkan langkah karena aku rasa ibu butuh aku untuk membantunya melayani tamu yang tidak sedikit ini .
saat aku mendekati pintu rumah ku..
aku mendengar suara yang tak asing lagi di telingaku,pikiran ku langsung kepada sosok lelaki itu . aku tau dia udah menyelesaikan S2nya disana, tapi apakah benar itu dia ?
Aku langsung memasuki rumah sambil mengucapkan salam "Assalammualaikum" aku benar-benar melihat sosok Kak rayhan dan Keluarganya , Akupun langsung menuju ke dapur untuk membantu ibuku melayani tamunya .
Saat aku didapur aku menemui ibu sedang menyiapkan beberapa cangkir teh untuk para tamu . "Assalammualaikum bu , biarkan aku membantu ibu membawakan teh ini ke ruang tamu " sapa ku kepada ibu . "Waalaikumsalam , jangan nak biar ibu saja yang membawa ini , kamu bantu ibu saja untuk sedikit merapikan dapur ini " Tolak ibuku secara halus sambil berlalu keruang tamu .
Beberapa detik setelah ibu keruang tamu "Assalammualaikum Ustadzah" sapa seorang laki" dari belakang . aku langsung membalikkan tubuhku untuk melihat siapakah yang memanggilku dengan sebutan ustadzah ? "Waalaikumsalam, eh kak ray  " Aku terkejut ketika aku mengetahui siapa yg menegurku . "hai.. kakak kesini mau bicara sesuatu sama kamu , sebentar saja.. bisakah ? pintanya kepadaku "Oh ya silahkan saja kak , apa yang perlu dibicarakan ? " tanyaku dengan mencoba benar-benar menutup rasa gugup ini . "Sebelum kakak bilang sesuatu itu , kakak mau tanya dlu sama kamu . apakah kamu masih menunggu kakak ? " tanyanya kepadaku . "pertanyaan bodoh apalagi ini :( "bisikku dalam hati . "brin , jangan benggong dong , kakak nanya loh " tegurnya memecahkan lamunanku . "Oh iya , kakak mau blg apa tadi ? ayo kak blg aja ? aku lg buru-buru ni " tanyaku dengan sedikit memaksa dan seolah-olah tidak mendengar apa yang dia tanyakan tadi .
"Berat rasanya mengungkapkan ini tapi sebaiknya aku jelaskan langsung kepadamu , aku tidak pernah tau perasaan kamu ke aku , tapi benar aku pernah mengirim pesan singkat untuk meminta kamu menungguku ,. semakin semangat aku menyelesaikan studi ku disana supaya secepatnya pulang keindonesia untuk melamar kamu dan menjadi imam dari mu , tetapi takdir berkata lain , aku dijodohkan dengan anak dari dosen ku ,yang telah lama mengenal ibu dan ayahku . 
aku tidak bisa menolak atau menerima pada saat itu , aku takut brin kamu menungguku dan akhirnya aku membawakkan sosok ma'mum itu kedepan mu , aku takut kamu membenciku , tapi semuanya telah aku jawab setelah aku melakukan sholat istikharah . dan jawabanku ialah menikah dengan wanita yang menjadi ma'mumku sekarang , Maafkan aku brin " penjelasannya kepadaku sambil berlalu meninggalkan ku sendiri di dapur .
 Aku sangat sangat cengeng saat itu , aku tidak bisa membendung air mataku , tak mengerti apakah itu air mata kesedihan , penyesalan atau bahkan air mata kebahagiaan .
terasa sesak dada ini , tapi aku tau bahwa dialah ma'mum yang telah dipersiapkan untuk kak rey .
aku langsung megambil Al-Qurán pemberiannya dan membaca surah An Nur ayat 26 .
Aku menangis ketika memahami arti dari ayat ini . Aku malu kepada Allah , Aku seolah-olah memaksakan takdir bahwa aku harus berjodoh dengan kak rey , padahal cerminan kak rey bukan aku ,. bahkan aku sangat jauh berbeda dengan ma'mum kak rey .
Sekarang tekad terbesarku adalah Menata Hati dan Memperbaiki Diri mejadi Muslimah yang lebih baik lagi .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku masih punya Allah

Mencintai Sejantan "ALI"

Aku Yang Nyata Memasuki Duniamu Yang Semu